
Therac-25 adalah mesin terapi radiasi medis generasi baru yang digunakan untuk mengobati kanker dengan sinar elektron berenergi tinggi. Mesin ini mulai digunakan secara luas pada pertengahan 1980-an di Amerika Serikat dan Kanada. Namun, antara 1985 dan 1987, Therac-25 terlibat dalam setidaknya enam kecelakaan serius yang menyebabkan overdosis radiasi pada pasien. Akibatnya, beberapa pasien mengalami luka parah bahkan meninggal dunia. Kasus ini menjadi salah satu insiden terbesar yang mengungkap bahaya bug perangkat lunak pada sistem kesehatan kritis.
Penyebab Insiden
Penyebab utama kecelakaan ini adalah kesalahan dalam perangkat lunak kontrol Therac-25, terutama kondisi race (race conditions) di mana perintah dari operator tumpang tindih sehingga memicu output dosis radiasi yang sangat tinggi, hingga ratusan kali lebih besar dari dosis yang seharusnya. Berbeda dengan model sebelumnya, Therac-25 menghilangkan pengaman perangkat keras dan sepenuhnya mengandalkan perangkat lunak untuk menjamin keselamatan pasien. Hal ini menyebabkan sistem gagal mendeteksi kesalahan fatal.
Dampak dan Korban
Korban mengalami kerusakan jaringan parah, luka bakar radiasi, dan gangguan saraf. Beberapa pasien meninggal dunia beberapa bulan setelah overdosis radiasi. Salah satu korban merasakan sensasi seperti kejutan listrik saat radiasi diberikan, sementara luka radiasi muncul beberapa hari kemudian disertai gejala keracunan radiasi. Kasus ini mengundang perhatian besar pada keamanan perangkat lunak medis.
Tindakan dan Perbaikan
Setelah kasus ini menyebar, Therac-25 segera ditarik dari penggunaan dan dilakukan perbaikan besar-besaran pada desain perangkat lunak dan sistem pengaman perangkat kerasnya. Kasus ini menjadi studi penting dalam bidang rekayasa perangkat lunak, kesehatan informatika, dan etika komputer, sebagai peringatan akan risiko penggunaan teknologi tanpa pengujian dan pemantauan yang memadai pada perangkat medis kritis.