HTML Pertama: Dari 18 Tag Sederhana Hingga 110+ Tag di HTML5

Pada tahun 1991, ketika internet masih berupa jaringan akademis yang terbatas, Tim Berners-Lee menciptakan sesuatu yang akan mengubah dunia: HTML (HyperText Markup Language). Yang mengejutkan, dokumen HTML pertama hanya memiliki 18 tag—jauh lebih sederhana dibandingkan HTML5 modern yang punya lebih dari 110 tag. Bagaimana bahasa yang lahir dari kesederhanaan ini berevolusi menjadi fondasi 1,9 miliar website saat ini?

Latar Belakang: HTML untuk “Dunia Kecil” Akademis

HTML pertama kali diperkenalkan Berners-Lee saat ia bekerja di CERN (Organisasi Riset Nuklir Eropa). Tujuannya sederhana: memudahkan para ilmuwan berbagi dokumen teks, gambar, dan tautan. Pada era itu:

  • Tidak ada desain visual: Website murni hitam-putih dengan font monospace.
  • Tidak ada interaktivitas: Fungsinya hanya “menghubungkan dokumen” seperti jurnal ilmiah.
  • Pengguna terbatas: Hanya para peneliti yang memiliki akses ke jaringan.

Dengan kebutuhan yang minimal, Berners-Lee merancang HTML dengan 18 tag yang cukup untuk struktur dasar dokumen.

Daftar 18 Tag HTML Pertama (1991)

Berikut tag-tag legendaris yang mengawali revolusi web:

TagFungsi
<HTML>Mendefinisikan akhir dokumen HTML.
<HEAD>Berisi metadata (informasi tentang dokumen).
<TITLE>Judul halaman (muncul di tab browser).
<BODY>Isi utama dokumen (teks, gambar, tautan).
<H1><H6>Heading (judul) dengan 6 tingkatan ukuran.
<P>Paragraf teks.
<A>Anchor (tautan) ke dokumen lain.
<UL>Unordered list (daftar dengan bullet).
<OL>Ordered list (daftar bernomor).
<LI>Item dalam daftar (untuk <UL> atau <OL>).
<DL>Definition list (daftar definisi).
<DT>Istilah dalam definisi.
<DD>Deskripsi istilah.
<PRE>Preformatted text (teks dengan spasi dan baris baru tetap).
<BLOCKQUOTE>Kutipan panjang.
<ADDRESS>Informasi kontak (alamat, email).
<IMG>Menyisipkan gambar (awalnya hanya format XBM).
<HR>Garis horizontal (pemisah konten).

Catatan: Tag seperti <FONT>, <TABLE>, atau <DIV> belum ada. Styling? Tidak ada sama sekali!


Dari 18 Tag ke 110+ Tag: Evolusi yang Tak Terhindarkan

Kenapa HTML kini punya ratusan tag? Karena web berevolusi dari “dokumen statis” menjadi aplikasi interaktif. Berikut tonggak pentingnya:

1. HTML 3.2 (1997): Era Desain Visual

  • Tag baru: <TABLE>, <FONT>, <CENTER>, <B>, <I>.
  • Pemicu: Persaingan browser (Netscape vs. IE) memaksa penambahan tag untuk styling.
  • Dampak: Web mulai “berwarna”, tapi konten dan desain tercampur.

2. HTML4 (1999): Pemisahan Struktur dan Presentasi

  • Tag baru: <DIV>, <SPAN>, <STYLE>.
  • Revolusi: CSS mulai menggantikan tag presentasial (seperti <FONT>).
  • Jumlah tag: Mencapai 90 tag.

3. HTML5 (2014): Web sebagai Aplikasi

  • Tag baru: <VIDEO>, <AUDIO>, <CANVAS>, <HEADER>, <FOOTER>, <ARTICLE>.
  • Alasan: Web bukan lagi dokumen, tapi platform untuk game, streaming, e-commerce.
  • Jumlah tag: 110+ tag (dan terus bertambah).

Mengapa Kesederhanaan Awal HTML Penting?

Meski kini terlihat “primitif”, 18 tag pertama memiliki dampak fundamental:

1. Aksesibilitas Universal

  • Siapa pun bisa belajar HTML dalam hitungan jam.
  • Tidak memerlukan software khusus—cukup editor teks (Notepad).

2. Fondasi untuk Inovasi

  • Konsep tautan (<A>) menjadi dasar World Wide Web.
  • Struktur dokumen (<HEAD>, <BODY>) tetap relevan hingga kini.

3. Filosofi “Less is More”

Berners-Lee sengaja membuat HTML sederhana karena:

“Web harus menjadi alat kolaborasi, bukan seni kompleks. Kesederhanaan memastikan siapa pun bisa berkontribusi.”

Perbandingan Mencengangkan: HTML 1991 vs. HTML5

AspekHTML Pertama (1991)HTML5 (Sekarang)
Jumlah Tag18 tag110+ tag
FokusStruktur dokumen teksAplikasi interaktif, multimedia, semantik
StylingTidak ada (murni hitam-putih)CSS3, animasi, responsif
MultimediaHanya gambar (XBM)Video, audio, 3D, VR
Contoh Websiteinfo.cern.chYouTube, Instagram, Google Docs

Kesimpulan:

Dari 18 tag yang sederhana, HTML kini menjadi bahasa paling universal di planet ini—digunakan oleh 18 juta pengembang dan menggerakkan 63% aktivitas internet (W3Techs, 2023). Kesederhanaan awalnya bukan kelemahan, melainkan kekuatan yang memungkinkan web tumbuh secara organik.

Setiap kali Anda membuka website—baik blog sederhana atau aplikasi kompleks—ingatlah bahwa semuanya bermula dari 18 tag yang dirancang untuk satu tujuan: menghubungkan pengetahuan. Itulah keajaiban HTML.

Sumber:

  1. Dokumen HTML Pertama: W3C – HTML Tags (1991)
  2. Evolusi HTML: A History of HTML (W3C)
  3. Perbandingan Versi HTML: MDN Web Docs – HTML History
  4. Website Pertama di Dunia: CERN – The First Website

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top