
Dalam sejarah perkembangan teknologi komputer, terdapat sosok-sosok brilian yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia pemrograman modern. Salah satu nama yang tidak boleh dilupakan adalah Grace Hopper, seorang ilmuwan komputer visioner yang dikenal sebagai pelopor bahasa pemrograman tingkat tinggi. Kontribusinya yang paling monumental adalah pengembangan COBOL (Common Business-Oriented Language) pada tahun 1959, sebuah bahasa pemrograman yang mengubah cara dunia bisnis berinteraksi dengan teknologi komputer.
Siapa Grace Hopper?
Grace Murray Hopper lahir pada 9 Desember 1906 di New York City, Amerika Serikat. Ia merupakan seorang ilmuwan komputer, matematikawan, dan perwira Angkatan Laut Amerika Serikat. Hopper dikenal dengan julukan “Amazing Grace” karena dedikasi dan inovasinya yang luar biasa dalam bidang teknologi komputer.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dalam matematika, Hopper memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Yale pada tahun 1934. Keahliannya dalam matematika dan kemampuannya untuk berpikir inovatif membawanya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah komputasi modern.
Revolusi Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi
Sebelum era Grace Hopper, pemrograman komputer dilakukan menggunakan bahasa mesin atau bahasa assembly yang sangat kompleks dan sulit dipahami. Programmer harus menulis instruksi dalam bentuk kode biner atau kode yang sangat dekat dengan bahasa mesin, yang memerlukan pemahaman teknis yang sangat mendalam tentang arsitektur komputer.
Grace Hopper memiliki visi yang berbeda. Ia percaya bahwa komputer harus dapat “memahami” bahasa yang lebih dekat dengan bahasa manusia. Visi ini mendorongnya untuk mengembangkan konsep compiler, sebuah program yang dapat menerjemahkan bahasa pemrograman tingkat tinggi menjadi bahasa mesin yang dapat dipahami komputer.
Pengembangan COBOL (1959)
Latar Belakang Penciptaan COBOL
Pada akhir tahun 1950-an, dunia bisnis menghadapi tantangan besar dalam mengadopsi teknologi komputer. Bahasa pemrograman yang ada saat itu terlalu teknis dan tidak sesuai dengan kebutuhan aplikasi bisnis. Melihat kebutuhan ini, Grace Hopper beserta tim ahli dari pemerintah, industri, dan akademisi berkumpul untuk menciptakan bahasa pemrograman yang khusus dirancang untuk keperluan bisnis.
Karakteristik COBOL
COBOL (Common Business-Oriented Language) diresmikan pada tahun 1959 dengan karakteristik yang revolusioner:
- Sintaks Mirip Bahasa Inggris: COBOL dirancang dengan sintaks yang menyerupai bahasa Inggris, membuatnya lebih mudah dipahami oleh para profesional bisnis.
- Berorientasi pada Bisnis: Bahasa ini dioptimalkan untuk pemrosesan data bisnis, termasuk perhitungan keuangan, manajemen inventaris, dan sistem payroll.
- Portabilitas Tinggi: COBOL dapat dijalankan di berbagai jenis komputer, memudahkan migrasi sistem antar platform.
- Self-Documenting: Kode COBOL cenderung mudah dibaca dan dipahami, berfungsi sebagai dokumentasi sendiri.
Dampak COBOL pada Dunia Bisnis
Pengembangan COBOL membuka pintu bagi revolusi komputerisasi di sektor bisnis. Perusahaan-perusahaan dapat mengotomatisasi proses bisnis mereka dengan lebih efisien. Bank, perusahaan asuransi, dan berbagai institusi keuangan mengadopsi COBOL secara masif.
Yang mengejutkan, bahkan hingga abad ke-21, COBOL masih digunakan dalam banyak sistem legacy di industri perbankan dan keuangan global. Diperkirakan miliaran baris kode COBOL masih beroperasi di sistem-sistem kritis di seluruh dunia.
Kontribusi Lain Grace Hopper
Selain COBOL, Grace Hopper memiliki sejumlah kontribusi penting lainnya:
1. Konsep Compiler
Hopper adalah orang pertama yang mengembangkan compiler pertama yang dikenal sebagai A-0 System pada tahun 1952. Inovasi ini menjadi fondasi bagi semua bahasa pemrograman tingkat tinggi modern.
2. Istilah “Bug”
Hopper dipercaya mempopulerkan istilah “bug” untuk kesalahan dalam program komputer, setelah timnya menemukan ngengat (moth) yang terjebak dalam relay komputer Mark II.
3. Standardisasi Bahasa Pemrograman
Hopper adalah advokat kuat untuk standardisasi bahasa pemrograman, memastikan bahwa kode dapat dijalankan di berbagai platform tanpa perubahan signifikan.
Warisan dan Penghargaan
Grace Hopper menerima berbagai penghargaan bergengsi selama hidupnya:
- National Medal of Technology (1991) – Penghargaan sipil tertinggi di bidang teknologi di Amerika Serikat
- Presidential Medal of Freedom (2016, posthumous)
- Dipromosikan menjadi Laksamana Muda (Rear Admiral) dalam Angkatan Laut AS
- Berbagai gelar doktor kehormatan dari universitas terkemuka
Setelah wafat pada tahun 1992, namanya terus dikenang melalui berbagai penghargaan, beasiswa, dan konferensi teknologi yang dinamai untuk menghormati kontribusinya.
Inspirasi untuk Generasi Mendatang
Grace Hopper bukan hanya pelopor teknologi, tetapi juga inspirasi bagi perempuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Di era ketika bidang teknologi didominasi oleh pria, Hopper membuktikan bahwa kemampuan dan inovasi tidak mengenal gender.
Filosofi kerjanya yang terkenal, “It’s easier to ask forgiveness than it is to get permission” (Lebih mudah meminta maaf daripada meminta izin), mencerminkan semangat inovasinya yang berani mengambil risiko dan berpikir di luar kebiasaan.
Kesimpulan
Grace Hopper adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah teknologi komputer. Melalui pengembangan COBOL dan kontribusinya pada konsep bahasa pemrograman tingkat tinggi, ia telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan komputer. Visinya tentang komputer yang dapat “berbicara” dalam bahasa yang lebih dekat dengan manusia telah menjadi kenyataan dan terus berkembang hingga saat ini.
Warisan Grace Hopper mengingatkan kita bahwa inovasi sejati berasal dari keberanian untuk berpikir berbeda dan tekad untuk mewujudkan visi yang tampaknya mustahil. Kontribusinya tidak hanya membentuk industri teknologi modern, tetapi juga membuka jalan bagi jutaan programmer dan ilmuwan komputer di seluruh dunia.
Dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi, mengenang dan menghargai pelopor seperti Grace Hopper adalah cara kita menghormati fondasi yang telah dibangun dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus berinovasi.
Sumber: