Coding Bantu Siswa Berpikir Kritis dan Pecahkan Masalah

Belajar coding bukan hanya tentang menulis baris-baris kode proses ini juga secara signifikan mengasah kemampuan berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah pada siswa. Data menunjukkan bahwa siswa yang belajar coding sejak dini memiliki kemampuan memecahkan masalah hingga 63% lebih baik dibandingkan teman-temannya yang tidak belajar coding.

Coding dan Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan berdasarkan informasi secara logis dan objektif. Dalam pembelajaran coding, siswa dilatih untuk:

  • Merencanakan urutan instruksi secara sistematis
  • Menguji dan mengevaluasi kode program
  • Menganalisis penyebab kesalahan dan mencari solusi yang tepat
  • Membuat keputusan berdasar logika dan fakta

Sebuah penelitian tindakan kelas di TK Shafa Marwah menunjukkan bahwa kegiatan unplugged coding—coding tanpa komputer—meningkatkan kemampuan berpikir logis dan kritis anak usia 5-6 tahun hingga 80% setelah dua siklus pembelajaran. Ini membuktikan bahwa coding sangat efektif untuk membangun dasar berpikir kritis sejak usia dini.

Studi lain pada siswa sekolah dasar di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga menemukan bahwa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler coding menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis, terutama dalam memberikan penjelasan, menyimpulkan, dan membuat strategi pemecahan masalah.

Coding Melatih Pemecahan Masalah secara Sistematis

Coding menuntut kemampuan problem solving yang terstruktur. Siswa belajar memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil (dekomposisi), mengenali pola (pattern recognition), serta membuat dan menguji solusi secara iteratif. Proses kreatif dan analitis ini memperkuat keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan dan karier masa depan.

Menurut riset terkini, aplikasi pemrograman bisa membantu anak-anak mengembangkan computational thinking, sebuah pola pikir sistematis yang berkaitan erat dengan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah kompleks. Pemrograman juga mengajarkan siswa untuk bersabar, teliti, dan kreatif dalam menemukan solusi terbaik.

Implikasi untuk Pendidikan

Dengan bukti nyata manfaat coding dalam mengasah kemampuan berpikir kritis dan problem solving, penting bagi dunia pendidikan untuk mengintegrasikan pembelajaran coding sejak usia dini hingga jenjang sekolah menengah. Tidak hanya menyiapkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun mental dan kognisi yang kuat untuk menghadapi tantangan hidup dan pekerjaan di masa depan.

Referensi utama:

  1. Mutoharoh et al. (2023). Kegiatan Unplugged Coding Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Dan Kritis Anak Usia Dini, Seminar Nasional PGPAUD Universitas PGRI Semarang.
  2. Mega Putri Anggraeni (2023). Studi Kasus Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Coding, Universitas Pendidikan Indonesia.
  3. Hashina Qiamu Mumtaziah & Nuur Wachid Abdul Majid (2023). Menstimulasi Keterampilan Berpikir Kritis pada Anak-Anak melalui Pembelajaran Pemrograman Sederhana, Jurnal Basicedu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top