Blog

Your blog category

Blog

Lua di Roblox: Bahasa Pemrograman Cepat, Mudah, dan Aman

Di balik jutaan game interaktif di Roblox terdapat sebuah bahasa pemrograman yang menjadi fondasi kreativitas jutaan developer: Lua. Roblox memilih Lua bukan tanpa alasan bahasa scripting ini dikenal karena kemudahan penggunaan, kecepatan eksekusi, dan popularitas di industri game. Namun, yang membuat implementasi Lua di Roblox istimewa adalah adaptasi keamanan khusus yang dirancang untuk melindungi pengguna dari ancaman kode berbahaya. Mengapa Roblox Memilih Lua? Lua bukanlah bahasa asing di dunia game development. Sejak tahun 1993, Lua telah menjadi andalan untuk game-game AAA seperti World of Warcraft, Angry Birds, dan Civilization. Alasan utama Roblox mengadopsi Lua: 1. Kemudahan dan Kecepatan 2. Fleksibilitas di Industri Game Adaptasi Keamanan: Mencegah Kode Berbahaya di Sisi Klien Salah satu tantangan terbesar platform game online adalah keamanan. Di Roblox, kode berjalan di dua lingkungan: server (kontrol pusat) dan klien (perangkat pemain). Untuk mencegah eksploitasi, Roblox memodifikasi Lua menjadi dialek khusus bernama Luau dengan lapisan keamanan ketat: 1. Pembatasan Akses ke Fungsi Berbahaya 2. Enkripsi Kode dan Bytecode 3. Model Client-Server yang Ketat 4. Validasi Real-Time oleh Moderator AI Dampak Keamanan bagi Developer dan Pemain Adaptasi keamanan ini memberikan manfaat ganda: 1. Bagi Developer: 2. Bagi Pemain: “Keamanan bukan opsional di Roblox itu adalah fondasi. Setiap baris kode Luau dirancang untuk melindungi komunitas kami.”Roblox Security Team Kesimpulan Roblox telah mengubah Lua dari bahasa scripting generik menjadi alat ampuh yang seimbang antara aksesibilitas dan keamanan. Dengan Luau, developer dari remaja hingga profesional bisa menciptakan game imersif tanpa kompromi pada perlindungan pengguna. Ini bukan sekadar teknis, tetapi filosofi: kreativitas harus berkembang di lingkungan yang terpercaya. Bagi Anda yang ingin memulai, pelajari Luau di Roblox Developer Hub, dan bergabunglah dengan jutaan developer yang membuktikan bahwa mudah, cepat, dan aman adalah kombinasi sempurna untuk revolusi game! Sumber: codakid+1

Blog

Dari Kode hingga Jutaan Dolar:Developer Roblox Raup $1 Juta/Tahun

Di balik layar game-game populer Roblox seperti Jailbreak, Adopt Me!, atau Brookhaven terdapat cerita inspiratif tentang developer yang mengubah baris kode menjadi sumber penghasilan fantastis. Salah satu contoh paling fenomenal adalah Alex Balfanz—creator game Jailbreak—yang berhasil meraup lebih dari $1 juta per tahun hanya dari coding di platform Roblox. Rahasia kesuksesannya terletak pada sistem monetisasi canggih Roblox bernama DevEx (Developer Exchange) yang terintegrasi langsung dengan kode. Bagaimana hal ini mungkin terjadi? Profil Alex Balfanz: Remaja Coding yang Jadi Jutawan Alex Balfanz mulai mengembangkan game di Roblox saat masih berusia 14 tahun. Pada 2017, ia meluncurkan Jailbreak—game aksi-petualangan di mana pemain bisa menjadi polisi atau perampok bank—bersama temannya, Badcc. Game ini langsung viral berkat: Hasilnya? Jailbreak telah dimainkan 5 miliar+ kali dan menghasilkan pendapatan yang membuat Alex Balfanz menjadi salah satu developer termuda yang sukses secara finansial di industri game. “Saya tidak pernah membayangkan coding hobi bisa mengubah hidup saya. Roblox memberi saya platform untuk mewujudkannya.”— Alex Balfanz, wawancara dengan Forbes (2021). Sistem DevEx: Jembatan dari Kode ke Dolar Roblox memungkinkan developer menghasilkan uang melalui DevEx—sistem yang mengonversi Robux (mata uang virtual Roblox) menjadi dolar nyata. Berikut cara kerjanya: 1. Monetisasi Lewat Kode Developer mengintegrasikan fitur monetisasi langsung ke dalam skrip Luau mereka. Contoh paling umum: 2. Konversi Robux ke Dolar 3. Integrasi dengan Analitik Roblox menyediakan Developer Stats untuk melacak: Faktor Kunci Kesuksesan: Kode Berkualitas + Strategi Bisnis Developer top seperti Alex Balfanz tidak hanya ahli coding, tetapi juga memahami bagaimana mengintegrasikan monetisasi ke dalam gameplay. Berikut rahasianya: 1. Update Berkala Berbasis Kode 2. Keamanan Transaksi 3. Komunitas yang Terlibat Kesimpulan Kisah Alex Balfanz dan developer top lainnya membuktikan bahwa coding di Roblox bukan sekadar hobi, tetapi jalur karier yang potensial. Dengan kombinasi: Siapa pun—dari remaja hingga profesional—bisa mengubah passion coding menjadi sumber penghasilan jutaan dolar. Seperti kata Alex Balfanz: “Mulailah dengan ide kecil, kode dengan hati, dan biarkan Roblox mengurus sisanya.” Sumber: Forbes – Roblox Millionaire

Blog

Roblox Studio: Fitur, Kelebihan, dan Cara Memulai

Roblox Studio adalah software pengembangan game yang disediakan secara gratis oleh platform Roblox, yang memungkinkan siapa saja untuk menciptakan dan menerbitkan game atau pengalaman interaktif di dunia Roblox. Roblox Studio menawarkan alat dan fitur lengkap yang cocok digunakan untuk pengembang pemula maupun yang sudah berpengalaman. Fitur Utama Roblox Studio Kelebihan Roblox Studio Cara Memulai dengan Roblox Studio Kesimpulan Roblox Studio adalah alat yang sangat powerful dan ramah pengguna untuk menciptakan game dan pengalaman virtual. Dengan beragam fitur lengkap, kemudahan penggunaan, serta dukungan komunitas besar, Roblox Studio menjadi pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin belajar mengembangkan game atau mewujudkan ide kreatif mereka menjadi dunia permainan yang nyata. Sumber Data

Blog

Apa Itu Roblox Studio? Mesin Kreatif Pembuat Game di Roblox

Data dan Penjelasan Roblox Studio adalah perangkat lunak pengembangan permainan gratis yang disediakan oleh platform Roblox. Ini adalah mesin permainan dan lingkungan pengembangan terpadu (IDE) yang memungkinkan pengguna dari berbagai tingkat keterampilan membuat, mendesain, dan menerbitkan game atau pengalaman interaktif dalam dunia Roblox. Platform ini didukung oleh bahasa pemrograman Lua (dialek Luau) yang memungkinkan pembuatan logika dan interaksi dalam game. Roblox Studio menyediakan fitur-fitur seperti pemodelan 3D, scripting, animasi, pengaturan fisika, suara, pencahayaan, hingga pembuatan antarmuka pengguna (UI). Selain itu, ia juga mendukung kolaborasi antar pengembang dan pembuatan game yang bisa dimonetisasi. Mesin ini ramah bagi pemula dan juga kuat bagi pengembang berpengalaman, dengan berbagai template dan plugin yang memperkaya kemampuan pengembangan. Pada tahun 2020, lebih dari 2 juta pengembang menggunakan Roblox Studio dengan lebih dari 20 juta game yang dibuat setiap tahunnya. Roblox Studio merupakan alat penting dalam ekosistem Roblox, yang telah menjadi tempat berkembangnya jutaan permainan dan pengalaman yang dapat dinikmati oleh pengguna di seluruh dunia. Sumber Referensi

Blog

HTML Pertama: Dari 18 Tag Sederhana Hingga 110+ Tag di HTML5

Pada tahun 1991, ketika internet masih berupa jaringan akademis yang terbatas, Tim Berners-Lee menciptakan sesuatu yang akan mengubah dunia: HTML (HyperText Markup Language). Yang mengejutkan, dokumen HTML pertama hanya memiliki 18 tag—jauh lebih sederhana dibandingkan HTML5 modern yang punya lebih dari 110 tag. Bagaimana bahasa yang lahir dari kesederhanaan ini berevolusi menjadi fondasi 1,9 miliar website saat ini? Latar Belakang: HTML untuk “Dunia Kecil” Akademis HTML pertama kali diperkenalkan Berners-Lee saat ia bekerja di CERN (Organisasi Riset Nuklir Eropa). Tujuannya sederhana: memudahkan para ilmuwan berbagi dokumen teks, gambar, dan tautan. Pada era itu: Dengan kebutuhan yang minimal, Berners-Lee merancang HTML dengan 18 tag yang cukup untuk struktur dasar dokumen. Daftar 18 Tag HTML Pertama (1991) Berikut tag-tag legendaris yang mengawali revolusi web: Tag Fungsi <HTML> Mendefinisikan akhir dokumen HTML. <HEAD> Berisi metadata (informasi tentang dokumen). <TITLE> Judul halaman (muncul di tab browser). <BODY> Isi utama dokumen (teks, gambar, tautan). <H1>–<H6> Heading (judul) dengan 6 tingkatan ukuran. <P> Paragraf teks. <A> Anchor (tautan) ke dokumen lain. <UL> Unordered list (daftar dengan bullet). <OL> Ordered list (daftar bernomor). <LI> Item dalam daftar (untuk <UL> atau <OL>). <DL> Definition list (daftar definisi). <DT> Istilah dalam definisi. <DD> Deskripsi istilah. <PRE> Preformatted text (teks dengan spasi dan baris baru tetap). <BLOCKQUOTE> Kutipan panjang. <ADDRESS> Informasi kontak (alamat, email). <IMG> Menyisipkan gambar (awalnya hanya format XBM). <HR> Garis horizontal (pemisah konten). Catatan: Tag seperti <FONT>, <TABLE>, atau <DIV> belum ada. Styling? Tidak ada sama sekali! Dari 18 Tag ke 110+ Tag: Evolusi yang Tak Terhindarkan Kenapa HTML kini punya ratusan tag? Karena web berevolusi dari “dokumen statis” menjadi aplikasi interaktif. Berikut tonggak pentingnya: 1. HTML 3.2 (1997): Era Desain Visual 2. HTML4 (1999): Pemisahan Struktur dan Presentasi 3. HTML5 (2014): Web sebagai Aplikasi Mengapa Kesederhanaan Awal HTML Penting? Meski kini terlihat “primitif”, 18 tag pertama memiliki dampak fundamental: 1. Aksesibilitas Universal 2. Fondasi untuk Inovasi 3. Filosofi “Less is More” Berners-Lee sengaja membuat HTML sederhana karena: “Web harus menjadi alat kolaborasi, bukan seni kompleks. Kesederhanaan memastikan siapa pun bisa berkontribusi.” Perbandingan Mencengangkan: HTML 1991 vs. HTML5 Aspek HTML Pertama (1991) HTML5 (Sekarang) Jumlah Tag 18 tag 110+ tag Fokus Struktur dokumen teks Aplikasi interaktif, multimedia, semantik Styling Tidak ada (murni hitam-putih) CSS3, animasi, responsif Multimedia Hanya gambar (XBM) Video, audio, 3D, VR Contoh Website info.cern.ch YouTube, Instagram, Google Docs Kesimpulan: Dari 18 tag yang sederhana, HTML kini menjadi bahasa paling universal di planet ini—digunakan oleh 18 juta pengembang dan menggerakkan 63% aktivitas internet (W3Techs, 2023). Kesederhanaan awalnya bukan kelemahan, melainkan kekuatan yang memungkinkan web tumbuh secara organik. Setiap kali Anda membuka website—baik blog sederhana atau aplikasi kompleks—ingatlah bahwa semuanya bermula dari 18 tag yang dirancang untuk satu tujuan: menghubungkan pengetahuan. Itulah keajaiban HTML. Sumber:

Blog

CSS: Sebuah Perjalanan Penuh Tantangan Menuju Dominasi Web

Bayangkan web modern tanpa CSS—tanpa layout yang presisi, animasi halus, atau desain responsif. Sulit, bukan? Namun, fakta sejarah yang mengejutkan: CSS hampir ditolak total oleh browser pada 1994. Dua raksasa internet saat itu, Netscape dan Microsoft, justru lebih memilih styling langsung melalui tag HTML seperti <FONT>. Bagaimana bahasa yang kini menjadi fondasi visual web ini nyaris mati di awal kelahirannya? Latar Belakang: Web “Kacau” Sebelum CSS Pertengahan 1990-an adalah era kekacauan desain web. Website saat itu hanya menggunakan HTML murni dengan tag presentasional seperti: Masalahnya? Konten dan desain tercampur aduk. Perubahan kecil pada tampilan membutuhkan edit manual di setiap halaman. Håkon Wium Lie, seorang ilmuwan di CERN, punya solusi: pisahkan style dari struktur dengan bahasa baru bernama CSS (Cascading Style Sheets). Ia mempresentasikan ide ini pada 1994. Penolakan Besar-Besaran: Mengapa Netscape & Microsoft Menolak CSS? Alih-alih disambut, proposal CSS dihadapi skeptisisme: 1. Netscape: “Kami Punya Solusi Sendiri!” Netscape Navigator—browser dominan saat itu—lebih percaya pada tag HTML untuk styling. Mereka bahkan menciptakan tag proprietary seperti <BLINK> dan <MULTICOL> untuk efek visual. Alasan penolakan: 2. Microsoft: “HTML Cukup!” Microsoft dengan Internet Explorer (IE) awalnya juga menolak CSS. Mereka percaya: Hasilnya? CSS dianggap sebagai “gagasan akademis yang tidak praktis” oleh industri. Titik Balik: Internet Explorer 3 “Menebus Kesalahan” (1996) Dua tahun setelah penolakan, sebuah keputusan berani mengubah segalanya: Microsoft mendukung CSS penuh di Internet Explorer 3 (Agustus 1996). Langkah ini dilakukan karena: Meski implementasi pertama IE3 masih buggy (misal: box model yang salah), ini menjadi katalisator adopsi CSS. Netscape akhirnya ikut mendukung CSS di Navigator 4.0 (1997), meski setengah hati. Dampak Revolusioner: Bagaimana CSS Mengubah Web Selamanya Setelah adopsi IE3, CSS berkembang pesat: 1. Pemisahan Konten dan Desain 2. Lahirnya “Web Designer” sebagai Profesi CSS memungkinkan desainer grafis bertransisi ke web tanpa harus coding HTML. Tools seperti Dreamweaver (1997) memudahkan visual editing. 3. Era Web 2.0: Desain Dinamis CSS membuka jalan untuk: Tanpa CSS, kita tidak akan punya Instagram, Netflix, atau aplikasi web modern. Kesimpulan: CSS adalah bukti bahwa ide besar sering lahir dari ketidaksetujuan. Dari penolakan Netscape dan Microsoft, kini bahasa ini menggerakkan 98% website di dunia (W3Techs, 2023). Setiap kali Anda melihat website yang indah—baik di ponsel atau desktop—ingatlah bahwa fondasinya hampir tidak pernah ada. Kisah CSS mengingatkan kita: Kadang, yang “gagal” hari ini bisa jadi revolusi esok hari. Sumber:

Blog

JavaScript: Teknologi yang Memompa Kehidupan 99% Website

Di tengah lautan 1,9 miliar website yang ada saat ini, satu bahasa pemrograman muncul sebagai penguasa tak terbantahkan: JavaScript. Data terbaru dari W3Techs (2023) mengungkap fakta mengejutkan: 99% website global menggunakan JavaScript untuk menghadirkan interaktivitas. Angka ini menjadikannya bukan sekadar pilihan, melainkan bahasa wajib bagi setiap pengembang web—terutama di front-end. Bagaimana satu bahasa bisa mendominasi sedemikian rupa? Mari kita telusuri. Mengapa JavaScript Menjadi “Raja” di Dunia Web? JavaScript lahir pada 1995 sebagai skrip sederhana untuk menambahkan animasi di halaman web. Namun dalam 28 tahun, ia berevolusi menjadi ekosistem lengkap yang menggerakkan segalanya, dari tombol “like” di Facebook hingga aplikasi real-time seperti Google Maps. Alasan dominasinya: 1. Kemampuan Interaktivitas Tanpa Batas JavaScript memungkinkan website berperilaku seperti aplikasi desktop: Tanpa JavaScript, web akan terasa statis seperti buku digital—bukan pengalaman interaktif yang kita kenal hari ini. 2. Ekosistem Terbesar di Dunia Pemrograman JavaScript didukung oleh jutaan pustaka (library) dan framework yang mempercepat pengembangan: Bahkan teknologi AI seperti TensorFlow.js kini bisa dijalankan langsung di browser berkat JavaScript. 3. Kemudahan Akses dan Kompatibilitas Dari 1% Menjadi 99%: Perjalanan Revolusioner Pada awal 2000-an, JavaScript hanya digunakan di 10% website—kebanyakan untuk fitur minor seperti jam digital atau pop-up iklan. Namun tiga perubahan besar melambungkan popularitasnya: 1. AJAX (2005): Revolusi Web Dinamis Teknologi AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) memungkinkan website memuat data tanpa refresh. Contoh terkenal: Google Maps (2005) yang memungkinkan pengguna menggeser peta dengan mulus. Ini mengubah persepsi: JavaScript bukan lagi “pemanis” web, melainkan tulang punggung interaktivitas. 2. Node.js (2009): JavaScript Menembus Server Ryan Dahl menciptakan Node.js—runtime JavaScript untuk server. Tiba-tiba, JavaScript bisa: Ini menghapus batasan “JavaScript hanya untuk front-end”. 3. Framework Modern (2010–Sekarang) Kini, 95% website dengan fitur kompleks menggunakan setidaknya satu framework JavaScript. Dampak Nyata: Bagaimana JavaScript Mengubah Kehidupan Digital Anda? Coba bayangkan internet tanpa JavaScript: Dari 1,9 miliar website yang ada, hanya 1% yang tanpa JavaScript—kebanyakan situs statis seperti arsip pemerintah atau blog sederhana. Masa Depan JavaScript: Masihkah 99% Bertahan? Meski sudah menguasai web, JavaScript terus berinovasi: Menurut Stack Overflow Developer Survey 2023, JavaScript tetap menjadi bahasa paling populer selama 11 tahun berturut-turut. Prediksi: Dominasinya akan bertahan minimal hingga 2030 Kesimpulan: Angka 99% bukan sekadar statistik—ia mencerminkan betapa JavaScript telah menjadi fondasi interaktivitas digital. Dari startup kecil hingga raksasa teknologi, semua bergantung padanya untuk: Bagi calon programmer, mempelajari JavaScript bukan lagi opsional—ini investasi wajib untuk karir di era digital. Seperti yang dikatakan Brendan Eich (pencipta JavaScript):“JavaScript adalah bahasa yang Anda benci hingga Anda menyadari betapa Anda membutuhkannya.” Sumber:

Blog

Roblox Studio Bantu Anak SD Bikin Game dengan Coding Menyenangkan

Roblox Studio adalah platform yang memungkinkan anak-anak terutama siswa sekolah dasar untuk belajar coding dengan cara yang menyenangkan dan praktis. Anak-anak dapat membuat game interaktif dengan memanfaatkan bahasa pemrograman Lua yang mudah dipahami oleh pemula. Roblox Studio menggabungkan unsur bermain dan belajar sehingga siswa tidak merasa terbebani selama proses pembelajaran. Pembelajaran Coding dengan Proyek Nyata Anak-anak dapat langsung berkarya dengan membuat objek, karakter, dan mekanisme permainan di Roblox Studio. Pendekatan proyek nyata ini membantu mereka memahami konsep debugging, logika program, dan pemecahan masalah secara alami. Mereka dapat melihat langsung hasil koding mereka sambil bermain dan berbagi game hasil karya dengan teman-teman (). Studi Kasus: Penggunaan Roblox Studio dalam Pendidikan Penelitian mengenai game edukasi berbasis Roblox Studio di SMP Negeri 3 Sumenep menunjukkan bahwa 47% siswa mengetahui dan bermain Roblox, dan 90% guru mengetahui platform ini serta menggunakannya sebagai media pembelajaran. Roblox digunakan sebagai alat pembelajaran STEM, problem solving, dan motivasi belajar yang efektif (). Dampak Positif Roblox terhadap Keterampilan Anak Selain meningkatkan kemampuan coding, Roblox juga membantu meningkatkan kerja sama sosial dan kemampuan komunikasi melalui fitur kolaborasi game. Anak-anak merasa lebih termotivasi dan kreatif dalam belajar teknologi. Penelitian juga menemukan peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan setelah menggunakan Roblox sebagai media belajar (). Kesimpulan Roblox Studio menghadirkan pengalaman belajar coding yang interaktif dan menyenangkan untuk siswa sekolah dasar. Platform ini tidak hanya mengajarkan dasar-dasar pemrograman, tapi juga membangun kreativitas, kemampuan problem solving, dan kerjasama sosial anak. Pembelajaran melalui Roblox Studio memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar sambil bermain, menjadikan coding lebih mudah dan menyenangkan. Referensi utama:

Blog

90% Ekskul Coding SD Pilih Scratch sebagai Platform Pemula

Coding atau pemrograman kini menjadi keterampilan penting yang mulai diperkenalkan sejak dini, terutama di tingkat sekolah dasar (SD). Salah satu platform yang paling banyak digunakan untuk pembelajaran coding adalah Scratch. Platform ini dinilai sangat cocok untuk anak-anak sebagai langkah awal mengenal dunia programming. Mengapa Scratch Jadi Pilihan Utama? Scratch adalah bahasa pemrograman berbasis blok yang dibuat khusus untuk anak-anak agar belajar coding lebih mudah dan menyenangkan. Dengan antarmuka drag-and-drop, siswa SD dapat langsung membuat animasi dan permainan sederhana tanpa terbebani kode yang rumit. Menurut data dari berbagai penelitian, sekitar 90% program ekstrakurikuler coding di sekolah dasar memilih Scratch sebagai platform pembelajaran pemula. Hal ini karena Scratch memiliki kurva pembelajaran yang ramah anak dan mampu menarik minat siswa dengan pendekatan visualnya. Efektivitas Scratch dalam Pembelajaran Coding Penelitian yang diterbitkan dalam Innovative Journal of Social Science Research (2023) mengungkapkan bahwa penggunaan Scratch dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SD secara signifikan. Platform ini tidak hanya mengajarkan konsep pemrograman tetapi juga melatih keterampilan berpikir logis dan kreatifitas anak. Selain itu, studi lain menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan Scratch mencatat peningkatan ketertarikan belajar hingga 83,9%. Bahkan, hasil belajar mereka meningkat secara signifikan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan Scratch. Manfaat Scratch untuk Siswa Sekolah Dasar Scratch membantu siswa mengembangkan beberapa keterampilan kunci, antara lain: Kesimpulan Dengan data yang menunjukkan bahwa 90% program ekstrakurikuler coding SD memilih Scratch, jelaslah bahwa platform ini merupakan alat utama untuk memulai pendidikan coding bagi anak-anak. Scratch tidak hanya memudahkan pemahaman konsep dasar pemrograman, tetapi juga meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Referensi

Blog

Mengenal Whitespace: Bahasa Pemrograman yang Tidak Terlihat

Dalam dunia coding, kita terbiasa melihat kode yang penuh dengan karakter dan simbol. Namun, ada satu bahasa pemrograman yang sangat unik dan berbeda dari yang lain: Whitespace. Sesuai dengan namanya, bahasa ini hanya menggunakan karakter “tak terlihat” seperti spasi, tab, dan baris baru (newline) untuk menulis program. Akibatnya, kode yang dibuat dengan Whitespace tidak terlihat seperti kode pada umumnya. Bagaimana Whitespace Bekerja? Alih-alih menggunakan huruf, angka, atau simbol, Whitespace bergantung pada kombinasi spasi, tab, dan baris baru untuk mewakili perintah (command) dan data. Setiap instruksi dalam Whitespace dimulai dengan satu dari tiga kombinasi karakter yang disebut Instruction Modification Characters (IMC): Sebagai contoh, jika Anda ingin menambahkan dua angka, Anda perlu menulis serangkaian karakter spasi dan tab. Angka itu sendiri diwakili dalam bentuk biner, di mana spasi adalah 0 dan tab adalah 1. Program diakhiri dengan kombinasi [Tab][Newline]. Tujuan Diciptakannya Whitespace Whitespace diciptakan oleh Edwin Brady dan Chris Morris pada tahun 2003, bertepatan dengan Hari April Mop. Awalnya, bahasa ini dibuat sebagai lelucon dan bentuk eksperimen untuk menunjukkan bahwa bahasa pemrograman tidak harus terlihat seperti kode. Mereka ingin menyoroti bahwa karakter yang kita anggap sebagai spasi kosong bisa memiliki makna dan fungsi yang sama pentingnya. Meskipun Whitespace tidak praktis untuk pengembangan perangkat lunak skala besar, keberadaannya membuktikan kreativitas dan fleksibilitas dalam dunia coding. Ini juga menjadi pengingat lucu bahwa apa yang kita lihat di layar hanyalah representasi dari perintah logis yang mendasarinya. Mengapa Unik dan Menarik? Keunikan Whitespace terletak pada fakta bahwa kode-kode lainnya bisa disembunyikan di dalamnya. Misalnya, Anda bisa menulis program C++ dan menyembunyikan kode Whitespace di dalam spasi dan tab yang digunakan untuk indentasi. Ketika program C++ dijalankan, ia akan mengabaikan spasi dan tab. Namun, jika kode yang sama dibaca oleh interpreter Whitespace, ia akan menjalankan program yang “tersembunyi” tersebut. Ini membuat Whitespace menjadi contoh yang menarik dari seni coding dan permainan kata-kata di antara programmer. Meskipun tidak digunakan untuk pekerjaan serius, bahasa ini menjadi bagian penting dalam sejarah bahasa-bahasa esoterik (bahasa pemrograman yang aneh dan unik) dan terus memukau banyak orang dengan konsepnya yang tidak biasa. Sumber : geeksforgeeks

Scroll to Top